Judul Buku: "Penerapan Innovation 4.0 Di Perguruan Tinggi"
Pengarang: Susalit Setya Wibowo, S.Si., MT., Dr. Ophirtus Sumule., Ir. Syaeful Karim, MSc., Solichah Vichy Budiwati, ST., ME., Satrio Utomo, ST, MPd., Nugraheni Setiastuti, ST, MT., danArie Rakhman Hakim, S.Kom.
Saat ini, dunia mengalami perubahan yang berdampak begitu besar, dampak tersebut merupakan efek dari oleh adanya perkembangan dunia digital. Kemajuan ini oleh para ahli ilmu sosial disebut era disrupsi, era di mana seluruh sektor merasakan dampaknya, baik sektor ekonomi, politik maupun sektor pendidikan yang turut merasakan dampak dari transformasi digital.
Dunia telah merasakan dampaknya Revolusi Industri 1.0 yang ditandai dengan mekanisme pertanian, lalu Revolusi Industri 2.0 dengan penggunaanban berjalan dan 3.0 yang dicirikan dengan robot dan otomatisasi, maka kini Revolusi Industri 4.0 telah mengubah dunia dengan sistem kerja robotik dan internet of things (IOT)-nya. Pemerintah Indonesia tentu memiliki pekerjaan rumah sangat besar untuk menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang andal. Sebab jangan sampai fase Revolusi Industri 4.0 ini tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai konsumen teknologi semata.
Platform inovasi di era revolusi industri 4.0 ini dikenal sebagai Platform “Innovation 4.0”. Platform “Innovation 4.0” mendorong kreativitas dan pembelajaran, dan menyediakan lingkungan yang aman bagi banyak aktor untuk bereksperimen dan mengeksplorasi solusi untuk masalah bersama mereka. “Innovation 4.0” diharapkan mampu membangun Talent Marketplace of Leadership and Innovation. Dengan “Platform Innovation 4.0” diharapkan mampu menghasilkan Unicorn baru yang memiliki daya saing.
Platform Inovasi 4.0 adalah pendekatan dengan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian yang kuat. Dalam pelaksanaannya sangat ditekankan fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada kualitas dan faktor lainnya.
Perguruan Tinggi dalam era disrupsi ini dituntut tidak hanya menjalankan misi pengajaran (teaching university) dan pusat riset (research university) saja, tetapi harus juga sebagai wahana penumbuhkembangan kewirausahaan (entrepreneurial university) berbasis teknologi. Oleh karenanya, model platform inovasi di Perguruan Tinggi haruslah mengikuti tuntutan zaman. Dalam model platform inovasi ini harus melibatkan pelaku-pelaku di internal dan eksternal Perguruan Tinggi. Platform Inovasi yang dikembangkan harus mampu mengintegrasikan strategi mitra (sumber daya dan talent global, industri dan organisasi lain, serta masyarakat luas) melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian yang kuat.
Telah dikembangkan sebuah alat ukur untuk mengukut tingkat kesiapan sebuah lembaga menerapkan platform Inovasi 4.0. Alat ukur ini merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai kematangan (maturity) suatu Perguruan Tinggi terkait dengan platform inovasi yang dibangunnya sehingga mampu memberi kontribusi untuk kepentingan nasional di era revolusi industri 4.0 atau revolusi digital atau era disrupsi teknologi. Tingkat Kesiapan Inovasi 4.0 terdiri dari 5 level, dan dari kelima level Kesiapan Inovasi 4.0 dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis penilaian sebagai berikut:
New Comer (Level 0 dan 1): kelompok ini merupakan perguruan tinggi yang belum atau sangat sedikit mengimplementasikan inovasi yang dibangun berdasarkan strategi Open Innovation yang dicirikan oleh: 1). Didorong oleh pasar; 2). Basis teknologi internal; 3). Basis teknologi eksternal; 4). Lecence, spin out, divestasi; 5). Penanganan usaha internal/eksternal; dan, 6). Insourcing teknologi eksternal, dan karena itu digolongkan masuk pada kurang dari level 2 (atau < 2) dalam pengukuran tingkat kesiapan Inovasi 4.0.
Learners (Level 2): kelompok ini merupakan Perguruan Tinggi yang telah mengambil langkah pertama dalam mengimplementasikan Inovasi 4.0. Oleh karena itu digolongkan pada level diantara level 2 dan 3.
Leaders (Level diatas 3): kelompok ini merupakan perguruan tinggi yang telah mencapai sekurang-kurangnya level 3 (atau diatas atau sama dengan level 3). Perguruan Tinggi dalam kelompok ini telah menerapkan Inovasi 4.0 secara masif pada pilar organisasi dan manajemen, pilar infrastruktur, pilar suprastruktur, pilar proses R&D, serta pilar layanan dan produk.
Berhasil dilakukan pengukuran terhadap 18 (delapan belas) perguruan tinggi. Pemetaan kesiapan penerapan inovasi 4.0 di Perguruan Tinggi dan Klaster Inovasi ini dilakukan melalui aktivitas survei dengan menggunakan alat ukur “Innovation 4.0 Readiness Meter” atau “Innov 4.0”. Pelaksanaan survei mulai dilaksanakan pada awal bulan ke-2 (bulan April 2019) sejak ditanda-tanganinya kesepakatan kerja ini (akhir Februari 2019), dan berakhir pada pertengahan bulan Juni 2019. Metode yang digunakan dalam survei adalah wawancara dan telaah dokumen secara langsung yang melibatkan responden secara aktif.
Jika menginginkan file elektronik buku ini secara gratis bisa hubungi e-mail dibawah ini.
|
|
+62 812-9614-6386 +62 818-0913-4457 |
|
||
|
|
CV Penulis: https://drive.google.com/file/d/1LwXWQDGS8xVbAtKpV3_XOrELy3KAWS99/view?usp=sharing
Google Sholar Penulis
Link: https://scholar.google.com/citations?hl=id&view_op=list_works&gmla=AJsN-F6F3vEvezSjLOHk002jLjmGv6v_l42xK6WWNnVjYGiX98SWMB5eTGXY7EBmjzYMxqmPIIAHtZl0lil5k6tpaMdFgqJRmExXDdaEIJXKvSc6vp8OMJs&user=sSHR7sMAAAAJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar