Judul Buku: "Panduan Pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0"
Pengarang: Susalit Setya Wibowo, S.Si., MT., Dr. Ophirtus Sumule., Ir. Syaeful Karim, MSc., Solichah Vichy Budiwati, ST., ME., Satrio Utomo, ST, MPd., Nugraheni Setiastuti, ST, MT., dan Arie Rakhman Hakim, S.Kom.
Seperti diketahui bersama bahwa dunia industri tengah memasuki era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0. Tak hanya ramai jadi perbincangan dunia, tapi gaung soal industri generasi keempat ini juga terus dibahas di Indonesia. Apalagi sejak Presiden Joko Widodo meresmikan peta jalan atau roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0. Presiden berharap, sektor Industri 4.0 tersebut bisa menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi. Oleh karena itu, Panduan ini menjadi sangat relevan saat ini rangka mendukung Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 sangat penting dilakukan dalam rangka pembinaan industri nasional sebagai upaya memperkuat daya saingnya. Obyek pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 ini adalah:
- Level Mikro. Obyek pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 ini adalah perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah, dan besar.
- Level Meso. Pada level meso merupakan peta hasil pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 di suatu sektor industri tertentu, seperti misalnya industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektonika, dan lain-lain.
- Level Makro. Pada level makro merupakan agregat peta hasil pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 pada industri di suatu negara.
Framework "Industry 4.0 Readiness Meter" yang dikembangkan terdiri dari:
- Tiga (3) aspek (teknologi, proses, dan organisasi);
- Delapan (8) Pilar (Otomasi, Konektivitas, Kecerdasan, Operasi, Rantai Pasok, Siklus Hidup Produk, Kesiapan Bakat, Struktur & Manajemen);
- Tujuhbelas (17) Dimensi (Facility Intelligence, Enterprise Intelligence, Shop Floor Intelligence, Facility Connectivity, Enterprise Connectivity, Shop Floor Connectivity, Facility Automation, Enterprise Automation, Shop Floor Automation, Vertical Integration, Horizontal Integration, Rantai Pasok, Integrated Product Lifecycle, Workforce Learning & Development, Leadership Competency, Inter- and Intra- Company Collaboration, dan Strategy & Governance).
Manfaat dari hasil pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 ini adalah:
- Pada level mikro, hasil pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 ini bermanfaat bagi manajemen perusahaan terkait posisi implementasi Industry 4.0, kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam implementasi Industry 4.0, serta intervensi apa saja yang harus dilakukan untuk mematangkan implementasi Industry 4.0 dalam rangka memperkuat daya saingnya.
- Pada level meso, hasil pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 ini bermanfaat bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lain terkait dengan sebaran posisi perusahaan sektor industri tertentu dalam implementasi Industry 4.0, dan diharapkan muncul suatu kebijakan di sektor industri tertentu untuk memperkuat daya saing perusahaan sektor industri tertentu dalam menghadapi persaingan di era revolusi industri generasi keempat ini.
- Pada level makro, hasil pengukuran Tingkat Kesiapan Industry 4.0 ini bermanfaat bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lain terkait sebaran posisi sektor industri tertentu dalam implementasi Industry 4.0, dan diharapkan muncul suatu kebijakan industri untuk memperkuat daya saing industri nasional dalam menghadapi persaingan di era revolusi industri generasi keempat ini.
Jika menginginkan file elektronik buku ini secara gratis bisa hubungi e-mail dibawah ini.
|
|
+62 812-9614-6386 +62 818-0913-4457 |
|
||
|
|
CV Penulis: https://drive.google.com/file/d/1LwXWQDGS8xVbAtKpV3_XOrELy3KAWS99/view?usp=sharing
Google Sholar Penulis
Link: https://scholar.google.com/citations?hl=id&view_op=list_works&gmla=AJsN-F6F3vEvezSjLOHk002jLjmGv6v_l42xK6WWNnVjYGiX98SWMB5eTGXY7EBmjzYMxqmPIIAHtZl0lil5k6tpaMdFgqJRmExXDdaEIJXKvSc6vp8OMJs&user=sSHR7sMAAAAJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar