Technology Readiness Level (TRL)
Oleh: Susalit Setyo Wibowo
John C. Mankin (1995) mendefiniskan bahwa Technology Readiness Level (TRL) adalah suatu ukuran (metric) sistematik yang memberikan ukuran objektif kematangan (maturity) dari suatu teknologi. Pada hakekatnya TRL merupakan sebuah “indikator” yang menunjukkan seberapa siap / matang suatu teknologi untuk diterapkan (dalam perspektif obyektif).
Pada awalnya TRL dikembangkan oleh NASA sebagai tools untuk mengukur kesiapan teknologi yang dikembangkannya. Dengan sedikit modifikasi, tools yang dikembangkan oleh NASA ini dapat digunakan untuk menyatakan tingkat kesiapan berbagai jenis teknologi. Dephan AS (DoD, Department of Defense) telah mengadopsi tools ini untuk mengevaluasi tingkat kesiapan teknologi baru dan panduan pengembangannya di masa datang sampai siap secara operasional (Operationally Ready).
Pengukuran TRL dapat memberikan informasi tentang tingkat kesiapan teknologi pada waktu tertentu (snapshot) dan pencapaian dalam jangka waktu tertentu (historical), level kesiapan teknologi dapat dilihat dalam Gambar 1. Informasi TRL berguna untuk keputusan program pengembangan dan pemanfaatan teknologi. Perlu dikembangkan pendeskripsian dan penentuan komponen indikator setiap tingkatan TRL untuk bidang teknologi tertentu (konsensus). Manfaat TRL secara umum adalah:
- Memberikan suatu kerangka perencanaan dan koordinasi program dan prioritas pengembangan kapasitas, kapabilitas dan kesiapan (readiness) teknologi suatu lembaga litbang dalam pemanfaatan hasil litbang, sehingga efisien dalam penggunaan sumber daya untuk investasi litbang.
- Memberikan suatu mekanisme untuk membantu pelaku litbang dan stakeholders kunci untuk menentukan dan menggali alternatif kemungkinan pengembangan dan peningkatan kapasitas teknologi dalam bidang tertentu yang menjadi sasaran yang hendak dituju.
- Mendorong pengembangan dan peningkatan kesiapan teknologi terobosan, terdepan, atau yang dapat mempelopori perkembangan lebih lanjut.
Kesembilan level kesiapan teknologi (TRL, Technology Readiness Level) diatas dapat didefinisikan sebagai berikut:
Tabel 1.
Definisi sembilan level kesiapan teknologi.
TRL |
Diskripsi |
TRL 1 |
Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan |
TRL 2 |
Formulasi konsep dan/atau aplikasi teknologi |
TRL 3 |
Pembuktian konsep (proof-of-concept) fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental |
TRL 4 |
Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam lingkungan laboratorium |
TRL 5 |
Validasi kode, komponen dan/atau breadboard validation dalam suatu lingkungan simulasi |
TRL 6 |
Demonstrasi model atau prototipe sistem/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan |
TRL 7 |
Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya |
TRL 8 |
Sistem telah lengkap dan memenuhi syarat (qualified) melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/ aplikasi sebenarnya |
TRL 9 |
Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian |
Hasil pengukuran dengan TRL ini dapat memberikan informasi penting tentang status dan pencapaian kematangan (maturity) dari teknologi yang dihasilkan lembaga litbang sehingga dapat menjadi informasi:
§ Untuk menghitung investasi adopsi teknologi dan resikonya (bagi calon pengguna teknologi) .
§ Untuk menentukan fokus pengembangan program/ kegiatan litbang, pendanaan dan transisi teknologi melalui seleksi kegiatan, alokasi sumber daya dan sasaran program/ kegiatan (bagi lembaga litbang).
§ Untuk komunikasi dan kerja sama antara lembaga litbang/perguruan tinggi dengan sektor produksi/industri (untuk lembaga intermediasi).
Hasil pengukuran TRL dapat bermanfaat bagi penghasil teknologi, pengguna teknologi, penentu kebijakan dan lembaga intermediasi. Berikut ini jabaran dari beberapa manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan:
§ Penghasil Teknologi:
Menyediakan informasi status teknologi (hasil litbang) yg dihasilkan dan memungkinkan peningkatan pemanfaatannya dan untuk fokus pengembangan program dan teknologi dalam peningkatan kapasitas litbang.
§ Pengguna Teknologi:
Tersedianya informasi status teknologi yg dapat digunakan untuk keputusan investasi dan pemanfaatan teknologi.
§ Penentu Kebijakan:
dalam menentukan besarnya upaya (program insentif dan pendanaan) untuk memperkecil kesenjangan dan keterkaitan antara penyedia dan pengguna teknologi.
§ Lembaga Intermediasi:
informasi kemampuan teknologi, promosi dan peningkatan/perluasan pemanfaatan teknologi.
Video penjelasan tentang TRL:
https://www.youtube.com/watch?v=in4TnQZGYj4
Regulasi:
Peraturan Menteri. Link: https://drive.google.com/file/d/1iqNswQ8VOh0R0DCgufYfvalsJec4B-S8/view?usp=sharing
Referensi:
Alat Ukur TRL berbasis excel: https://docs.google.com/spreadsheets/d/1z8MBRQVsGZp6f-uYjdiBMNEBJCX5N-Zw/edit?usp=sharing&ouid=112813059150344212731&rtpof=true&sd=true
Materi paparan tentang konsep TRL: https://drive.google.com/file/d/1jMUZg1-YL3gYnp9KYxgdUyduEGv125dl/view?usp=sharing
Technology Readiness Assessment (TRA) Guidance. 2011. Link: https://drive.google.com/file/d/1h2OGfkQ58frlBe6Hf9Z2U5hPWs262ILc/view?usp=sharing
NASA Sistems Engineering Handbook. Link: https://drive.google.com/file/d/1t_BH-6TVr-m6nrVlzp7tpzVbDCMqdNfS/view?usp=sharing
|
|
+62 812-9614-6386 +62 818-0913-4457 |
|
||
|
|
CV Penulis: https://drive.google.com/file/d/1LwXWQDGS8xVbAtKpV3_XOrELy3KAWS99/view?usp=sharing
Google Sholar Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar