Sabtu, 12 Maret 2022

Manajemen Teknologi

 MANAJEMEN TEKNOLOGI

Oleh: Susalit Setyo Wibowo 

 

Manajemen Teknologi berkaitan dengan pengembangan, perencanaan, implementasi dan penilaian kemampuan teknologi untuk membentuk dan mencapai tujuan strategis dan operasional dari sebuah organisasi, perusahaan, atau negara. Oleh karena itu, kerangka manajemen teknologi mencakup (lihat Gambar 1):

1) Manajemen Strategi Teknologi. Merupakan pengelolaan strategi penting yang melibatkan aspek-aspek eksploitasi, pengembangan, dan pemeliharaan kemampuan serta pengetahuan pada level perusahaan, industri maupun negara. Oleh karenanya sebuah perusahaan, industri atau negara harus mengetahui kemampuan dasarnya, yaitu muatan teknologi (technology content), status teknologi, maupun kemampuan teknologi (technology capability) yang dimilikinya untuk menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan maupun pesaingnya. Disamping itu juga didukung aktivitas Monitoring Teknologi dalam rangka peramalan teknologi untuk mengidentifikasi kebutuhan teknologi masa depan. 

 

Gambar 1. Kerangka Manajemen Teknologi.


2) Manajemen inovasi dan R&D. Dengan sebuah peramalan teknologi dapat diidentifikasi kebutuhan teknologi masa depan. Namun demikian, pemilihan teknologi (technology choice) merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk menentukan cara mendapatkan teknologi tersebut, yaitu apakah dengan membeli, membuat sendiri, ataupun melakukan gabungan membeli dan membuat sendiri. Penjelasan ketiga cara sebagai berikut:

a.  Apabila dengan cara membeli, maka akuisisi teknologi diarahkan untuk terjadi alih teknologi (technology transfer), sehingga diharapkan ada kemampuan untuk melakukan modifikasi/ adaptasi teknologi tersebut.

b.  Apabila dengan cara membuat sendiri, maka dilakukan melalui aktivitas inovasi, dimana dalam fase pengembangan teknologi dilakukan kegiatan R&D, dan pada fase evolusi pasar dilakukan proses inkubasi untuk masuk pasar. Pola penguasaan teknologi dilakukan melalui Forward Engineering, yaitu melalui aktivitas R&D.

c.  Apabila dengan cara gabungan membeli dan membuat sendiri, maka perlu dilakukan kajian dampak teknologi, baik secara teknis, keamanan, ekonomi, maupun sosial-budaya. Cara mendapatkan teknologi seperti ini umumnya penguasaan teknologinya mencakup alih teknologi (technology transfer), Forward Engineering, dan Reverse Engineering.

3)  Alih Teknologi. Alih teknologi merupakan strategi mendapatkan teknologi dari luar. Pola alih teknologi telah berkembang dari sisi model bisnisnya, lihat Gambar 2.

4)  Prospek Bisnis dan Komersialisasi Teknologi. Teknologi yang dikembangkan melalui riset dan inovasi harus memiliki prospek bisnis yang besar. Pada umumnya produk inovasi tidak langsung diterima oleh pasar luas, karena harus melalui satu jurang yang disebut Chasm. Apabila produk inovasi gagal melalui Chasm ini maka dapat dipastikan tidak akan lama eksis di pasar. Oleh karena itu, umumnya sebuah produk inovasi atau bahkan startup sekalipun harus dibantu untuk mampu melalui Chasm ini, yaitu melalui bantuan sebuah Inkubator Bisnis. Inkubator bisnis ini akan mendampingi pematangan produk, pematangan bisnis, membangun brand, dan memberi akses pembiayaan.


(a)

(b)


(c)


(d)

Gambar 2. Fase Perkembangan model bisnis alih teknologi


Referensi:


Tidak ada komentar:

Tingkat Kesiapan Inovasi (KATSINOV)

  TINGKAT KESIAPAN INOVASI (KATSINOV) Oleh: Susalit Setyo Wibowo A.     Konsep KATSINOV Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapan Inovas...